Gunung Baluran (2)

Gunung Baluran, Taman Nasional Baluran Banyuwangi, Jawa Timur
Matahari terbenam langsung di balik angkuhnya Gunung Baluran, mempermanis lansekap sore di Taman Nasional Baluran Jawa Timur. Berada di sini seakan berada di tengah padang Afrika. Semuanya kecoklatan, kering, berdebu, berangin, sepi, hening, cantik. Kami mendapatkan foto ini ketika menanti senja hilang sambil berguling-guling di savana Baluran yang habis dipangkas karena diserang tanaman hama.
Bulan September-Oktober memang merupakan puncak musim kering di Baluran. Karena itulah, saya ingin datang pada bulan Mei karena katanya ada padang bunga cantik dan Baluran pun menghijau. Saya juga belum bertemu merak dan banteng Baluran yang legendaris itu. Sementara monyet Baluran menghiasi sepanjang perjalanan kami, saya yang takut pada monyet sibuk berteriak-teriak dan menyelamatkan barang bawaan.
Menurut saya, lansekap Baluran adalah lansekap yang romantis. Sungguh. Tidak ada yang lebih menyenangkan dari matahari terbit-terbenam tepat di cakrawala dan bulan besar yang dengan indahnya muncul tanpa tertutup pepohonan lebat.
Kapan ya bisa kesana lagi..

Anw, maafkan beberapa posting terakhir saya adalah posting random nan galau. Tapi terlanjur juga sih, gimana lagi. Hehehe. Saya sudah kembali menjadi Kinkin satu bulan lalu, yang tidak lagi sibuk menggalaukan hati. Semua itu pilihan, dan saya memilih untuk tidak memilih siapapun. I will, and I can.