Riuhnya Prau di Akhir Minggu

Berhenti sejenak di pos 3 sambil lihat kepulan debu yang dihasilkan pendaki yang menuruni lereng Prau
(journalkinchan)
Setelah membuat posting panjang mengenai keresahan saya saat mendaki Gn. Prau beberapa waktu lalu, tidak afdol rasanya jika tidak memposting foto-foto saat mendaki dan mencari matahari terbit di sini. Karena malas  tidak keburu mengeluarkan kamera DSLR untuk memotret (lebih praktis jepret pakai Go Pro -.-) maka tidak banyak foto yang saya hasilkan. Karena itulah saya meminta izin pada Lingga Binangkit, seorang teman yang mendaki bersama juga, agar ia mengizinkan beberapa fotonya dimuat di blog ini. Dan berhasil, yes! Haha. Oh iya, Lingga ini meski lumayan baru di dunia fotografi tapi hasilnya foto-fotonya ciamik dan ga kalah dengan fotografer yang udah malang melintang belasan tahun. Sayangnya satu foto startrail bikinan dia lupa belum saya minta, lagipula penuhnya tenda di puncak Prau saat itu bikin foreground foto jadi nggak oye. Gaya yah, padahal bukan saya juga yang foto :))  Akhirnya saya dapat foto startrail bikinan Lingga!

Memang di malam itu Gunung Prau ramenya bukan main, lebih rame dari Ranu Kumbolo di masa film 5cm sedang booming. Lebih dari 200 tenda ada mungkin ya. Padahal satu rombongan yang naik bisa saja lebih dari 10 orang. Jadi silakan dihitung ada berapa manusia yang mencari sunrise pagi itu. Memang ya, kekuatan media maya dalam menyebarkan virus traveling itu hebat banget dan seharusnya juga beriringan dengan virus peduli lingkungan. Alam yang kita nikmati sekarang harus juga dapat dinikmati dengan baik oleh anak cucu kita nanti. *macak environmentalist*

Ingin rasanya ngedumel karena saya naik gunung untuk mencari ketenangan, tapi naiknya pas akhir pekan. Ya sama aja bohong. Apalagi kegiatan pendakian sekarang makin populer, peralatannya makin mudah didapatkan, info dan pengetahuan makin mudah dicari, maka tidak heran kedepannya gunung-gunung di Indonesia akan makin dipadati pendaki. Nah kalau sudah ramai gitu, saya mau duduk cantik di teras rumah aja sambil nyeruput teh manis. Eh tapi rumahnya di Banda Neira. *teteup* *suami mana suami*

Daripada saya meracau terus menerus, langsung scroll saja ke bawah ya! Selamat menikmati :)

ada pasar malam di Prau (@linggabinangkit)
Bro bro, ada persami ya bro? (@linggabinangkit)
Bintangnya kayak ketombe... (@linggabinangkit)
@linggabinangkit
@journalkinchan

@linggabinangkit
@linggabinangkit
@linggabinangkit
@linggabinangkit
@linggabinangkit
@jauharii
Ngelih mas? (@linggabinangkit)
@journalkinchan
@journalkinchan
@journalkinchan
@journalkinchan
@journalkinchan
@linggabinangkit
PS: Semua foto di post ini adalah copyright Journalkinchan. Saya apresiasi teman-teman yang mengunduh atau menggunakan foto-foto ini atas sepengetahuan saya. Meski tanpa watermark, bukan berarti bisa digunakan seenaknya. Terima kasih :)