bahagia yang sederhana

Bahagia itu sederhana,
saat saya masih bisa melihat matahari terbit dan terbenam dari tempat favorit.
Bahagia itu sederhana,
saat dua tangan masih bisa saya ulurkan kepada mereka yang membutuhkan bantuan.
Bahagia itu sederhana,
saat melihat ibu terharu menerima gaji pertama dari penelitian saya.
Bahagia itu sederhana,
saat foto sebuah tempat yang saya hasilkan membuat teman-teman terdekat minta diantarkan kesana.
Bahagia itu sederhana,
saat saya dan kamu, kita duduk berdua berhadapan tanpa bicara apapun. Tapi saya tahu bahwa kamu menyayangi saya.
Bahagia itu sederhana,
saat saya diimami lelaki yang bacaan solatnya lancar dan merdu.
Bahagia itu sederhana,
saat mendongak ke langit dan mendapatkan langit biru dengan awan-awan yang berarak teratur.
Bahagia itu sederhana,
saat saya melompat-lompat kecil di bawah naungan payung di antara genangan air di tengah hujan gerimis.
Bahagia itu sederhana,
saat melihat orang yang disayangi tertawa lepas karena candaan yang saya buat.

Sayangnya bahagia tak selalu sederhana,
ketika putus asa, benci, takut, dan iri memasuki dan meracuni relung-relung hati.
Kemudian bahagia tak lagi sederhana,
sampai banyak yang bertanya-tanya, kapan terakhir kali merasakan bahagia.

what easy come, easy go.

tiap yang datang ke kehidupan kita akan pergi juga. semua yang kita miliki adalah titipan Yang Maha Kuasa.
lalu kenapa mempersulit bahagia untuk datang?

kamu,
aku ingin mencintaimu dengan sederhana. aku ingin membuatmu bahagia dengan sederhana.